SOP Pembersihan Ruang Isolasi untuk Cegah Risiko Infeksi
24 Oktober 2025
SOP pembersihan ruang isolasi berperan penting dalam menjaga keamanan dan kebersihan fasilitas kesehatan. Ruang isolasi berfungsi mencegah penyebaran infeksi dari pasien ke lingkungan sekitar, sehingga setiap prosedur pembersihan harus dilakukan sesuai standar medis yang ketat.
Mari pahami penerapan SOP ini untuk menciptakan lingkungan medis yang aman dan bebas infeksi.
Regulasi SOP Pembersihan Ruang Isolasi dari Kementerian Kesehatan
Standar pengelolaan ruang isolasi di fasilitas kesehatan diatur melalui regulasi Kementerian Kesehatan dan pedoman teknis pengendalian infeksi. Berikut beberapa regulasi pokok yang menjadi acuan dalam menyusun SOP pembersihan ruang isolasi:
1. Pergantian Udara dan Tekanan Ruang
Ruang isolasi harus memiliki sistem ventilasi dan pergantian udara minimal 12 kali per jam untuk memastikan sirkulasi yang memadai.
Selain itu, tekanan udara ruang isolasi harus sedikit lebih positif dibandingkan ruang sekitarnya agar mencegah kontaminasi silang.
2. Pedoman Teknis Ruang Isolasi dan Pengendalian Infeksi
Pedoman teknis ruang isolasi rumah sakit memuat ketentuan bahwa pembersihan ruang isolasi harus dilakukan setiap kali ruang digunakan atau sebelum digunakan kembali, termasuk pembersihan mendalam rutin ketika ruang tidak aktif.
Dokumen ini juga mengatur desain ruang, manajemen udara, dan persyaratan instalasi sanitasi agar ruangan mendukung prosedur kebersihan yang efektif.
Baca Juga: 7 Tugas Cleaning Service Rumah Sakit & Standarnya
Bagaimana Cara Membuat SOP Pembersihan Ruang Isolasi?
Penyusunan SOP pembersihan ruang isolasi harus dilakukan secara sistematis agar setiap tahapan dapat diterapkan dengan aman dan sesuai standar kesehatan. Tujuannya memastikan proses pembersihan mencegah risiko infeksi dan melindungi petugas maupun pasien.
Berikut langkah-langkah penyusunannya:
1. Tentukan Tujuan dan Ruang Lingkup
Tentukan tujuan SOP, seperti menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran penyakit. Jelaskan juga ruang lingkupnya, apakah berlaku untuk rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan lain.
2. Identifikasi Area dan Risiko Kontaminasi
Petakan seluruh area yang masuk kategori ruang isolasi dan area penunjang (koridor, ruang dekontaminasi). Identifikasi titik berisiko tinggi yang memerlukan disinfeksi lebih intensif.
3. Susun Prosedur Langkah demi Langkah
Buat urutan kegiatan dari persiapan alat, pembersihan awal, disinfeksi, hingga pembuangan limbah. Gunakan bahan kimia dan cairan disinfektan sesuai panduan Kementerian Kesehatan.
4. Tetapkan Standar Keselamatan Kerja (K3)
Wajibkan penggunaan sarung tangan, masker, dan APD lengkap selama proses. Pastikan petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pembersihan.
5. Sertakan Jadwal dan Mekanisme Pengawasan
Atur frekuensi pembersihan berdasarkan tingkat aktivitas ruang. Tambahkan sistem pelaporan atau checklist untuk memastikan SOP dijalankan dengan konsisten dan terukur.
Contoh SOP Pembersihan Ruang Isolasi Sesuai Standar Kesehatan
SOP PEMBERSIHAN RUANG ISOLASI
(ISOLATION ROOM CLEANING SERVICE STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Kode Dokumen: CS-ISO/004/2025
Disusun oleh: Divisi Operasional Cleaning Service
Disetujui oleh: Infection Control Officer
Tanggal Berlaku: Januari 2025
Tujuan:
-
Menetapkan prosedur standar pembersihan ruang isolasi di fasilitas kesehatan agar tercapai tingkat kebersihan dan keamanan optimal sesuai prinsip pengendalian infeksi.
-
SOP ini juga memastikan setiap proses pembersihan dilakukan dengan bahan kimia dan cairan disinfektan yang sesuai regulasi Kementerian Kesehatan
Ruang Lingkup:
SOP ini berlaku bagi seluruh petugas cleaning service yang bertugas di area ruang isolasi pasien dan sekitarnya, termasuk koridor, ruang dekontaminasi, serta area pendukung lainnya di lingkungan rumah sakit atau fasilitas medis.
A. Persiapan Sebelum Pembersihan
Sebelum kegiatan pembersihan dilakukan, petugas cleaning service wajib memastikan seluruh area aman, steril, dan siap dibersihkan sesuai standar kesehatan. Berikut tahapannya:
-
Memeriksa kondisi ruang isolasi dan memastikan tidak ada aktivitas medis yang sedang berlangsung.
-
Menggunakan APD lengkap seperti masker N95, sarung tangan dua lapis, pelindung wajah, dan gaun medis sesuai standar K3.
-
Menyiapkan alat dan bahan pembersih meliputi mop steril, cairan disinfektan berbasis klorin, serta wadah limbah infeksius.
-
Memasang tanda “Area Steril – Sedang Dibersihkan” di pintu masuk ruang isolasi sebagai peringatan bagi tenaga medis dan pengunjung.
B. Prosedur Pembersihan Ruang Isolasi
Prosedur ini merupakan inti dari SOP cleaning service rumah sakit yang mengatur langkah-langkah pembersihan di ruang isolasi agar sesuai standar kewaspadaan isolasi dan mencegah penyebaran infeksi. Berikut ini tahapannya:
1. Pembersihan Permukaan
Langkah ini berfokus pada pembersihan meja, gagang pintu, peralatan medis, dan area kontak langsung lainnya. Berikut tahapannya:
-
Gunakan cairan disinfektan yang direkomendasikan oleh WHO atau Kementerian Kesehatan.
-
Bersihkan permukaan dari area paling bersih ke area paling kotor untuk menghindari perpindahan kuman.
-
Hindari percikan cairan atau gerakan yang dapat menyebarkan mikroorganisme ke udara atau area sekitarnya.
-
Pastikan pembersihan juga mencakup ruang pemeriksaan dan area sekitar tempat tidur untuk pasien.
2. Pembersihan Lantai dan Dinding
Bagian lantai dan dinding termasuk area dengan risiko tinggi penularan, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam SOP cleaning service di fasilitas medis. Berikut tahapannya:
-
Gunakan mop yang berbeda antara ruang isolasi dan koridor umum untuk mencegah kontaminasi silang.
-
Lakukan disinfeksi lantai dan dinding minimal dua kali sehari atau setelah ada kontak langsung dengan pasien.
-
Gunakan bahan kimia pembersih yang sesuai standar medis dan hindari penggunaan berlebihan agar aman bagi lingkungan rumah sakit.
3. Penanganan Peralatan dan Limbah
Langkah terakhir dilakukan untuk memastikan semua alat dan limbah ditangani dengan benar sesuai prinsip kewaspadaan isolasi. Ikuti prosedur ini:
-
Sterilkan seluruh alat yang digunakan untuk pembersihan sebelum disimpan atau digunakan kembali.
-
Pisahkan limbah medis dari limbah non-medis dan kumpulkan ke wadah sesuai kategori infeksius.
-
Pastikan petugas cleaning service rumah sakit mematuhi seluruh prosedur SOP cleaning service dan melapor jika terjadi tumpahan bahan berbahaya di area ruang isolasi.
Baca Juga: SOP Security Rumah Sakit: Protokol Penting untuk Area Medis
C. Penerapan Standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Dalam setiap kegiatan pembersihan di ruang isolasi, penerapan standar K3 menjadi hal wajib untuk melindungi petugas cleaning service rumah sakit dari risiko paparan bahan berbahaya dan infeksi. Beriikut implementasinya:
1. Penggunaan APD dan Sarung Tangan Lengkap
Petugas wajib menggunakan APD lengkap, termasuk masker N95, pelindung wajah, dan sarung tangan dua lapis untuk mencegah kontak langsung dengan kontaminan selama bekerja di ruang isolasi.
2. Pengendalian Penggunaan Bahan Kimia
Hindari mencampur bahan kimia atau cairan disinfektan tanpa instruksi dari supervisor. Campuran yang tidak tepat dapat menghasilkan gas berbahaya dan mengurangi efektivitas disinfeksi.
3. Pemeriksaan Ventilasi Ruang Isolasi
Pastikan ventilasi atau sistem udara di ruang isolasi berfungsi baik untuk mencegah paparan gas kimia dan menjaga sirkulasi udara steril selama proses pembersihan berlangsung.
4. Cuci Tangan Setelah Proses Pembersihan
Setelah proses selesai, lakukan cuci tangan dengan sabun antiseptik atau cairan berbasis alkohol sebelum melepas APD. Langkah ini penting untuk menghindari perpindahan mikroorganisme ke area lain di rumah sakit.
D. Frekuensi dan Jadwal Pembersihan
Penentuan frekuensi dan jadwal dalam SOP pembersihan ruang isolasi bertujuan menjaga kebersihan tetap konsisten dan mencegah akumulasi kontaminasi. Jadwal ini disesuaikan dengan aktivitas medis dan jumlah pasien di dalam ruang isolasi. Berikut jadwalnya:
1. Pembersihan Berdasarkan Pergantian Shift
Pembersihan dilakukan setiap pergantian shift atau setelah pasien keluar dari ruang isolasi. Langkah ini memastikan kondisi ruangan selalu siap digunakan tanpa risiko penularan.
2. Pembersihan Menyeluruh Harian
Selain pembersihan rutin, lakukan disinfeksi menyeluruh minimal dua kali sehari, mencakup lantai, dinding, permukaan sentuh, serta peralatan medis digunakan untuk perawatan pasien.
3. Audit dan Pengawasan Kebersihan
Audit kebersihan dilakukan secara rutin oleh pengawas rumah sakit atau penyedia cleaning service outsourcing. Evaluasi dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap SOP cleaning service dan memastikan seluruh standar kewaspadaan isolasi diterapkan dengan benar.
E. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi menjadi bagian penting dalam SOP cleaning service rumah sakit untuk memastikan pelaksanaan pembersihan di ruang isolasi berjalan sesuai standar kewaspadaan isolasi. Berikut SOP yang perlu dipatuhi:
1. Supervisi oleh Petugas Kontrol Infeksi (IPC Nurse)
Setiap kegiatan pembersihan diawasi langsung oleh IPC Nurse atau petugas pengendalian infeksi. Petugas bertanggung jawab memastikan prosedur pembersihan sesuai pedoman Kementerian Kesehatan dan protokol rumah sakit.
2. Pemeriksaan Visual Kebersihan Ruang Isolasi
Setelah proses pembersihan, dilakukan pemeriksaan visual terhadap kebersihan lantai, dinding, dan area sekitar tempat tidur pasien. Pemeriksaan juga mencakup bau ruang dan kondisi udara untuk memastikan lingkungan tetap steril dan nyaman.
3. Audit dan Penilaian Kepatuhan SOP
Audit dilakukan dengan memeriksa log sheet kegiatan pembersihan serta kepatuhan petugas terhadap SOP cleaning service. Evaluasi ini menjadi dasar peningkatan kualitas layanan cleaning service rumah sakit dan menjaga standar kebersihan ruang isolasi tetap optimal.
Pentingnya Cleaning Service Profesional dalam Penerapan SOP Pembersihan Ruang Isolasi
Keberhasilan penerapan SOP pembersihan ruang isolasi sangat bergantung pada kompetensi dan kedisiplinan cleaning service profesional. Petugas yang terlatih mampu memastikan seluruh proses berlangsung aman, higienis, dan sesuai standar kesehatan fasilitas medis.
SOS sebagai outsourcing Jakarta tepercaya memiliki petugas cleaning service dengan kemampuan sebagai berikut:
-
Terlatih dalam menangani bahan berisiko tinggi dan bahan kimia medis dengan prosedur aman.
-
Menggunakan alat kerja bersertifikasi sesuai pedoman kewaspadaan isolasi dan regulasi Kementerian Kesehatan.
-
Menjalankan seluruh tahapan SOP cleaning service dengan disiplin dan pengawasan ketat di lingkungan rumah sakit.
Baca Juga: 10 SOP Cleaning Service Rumah Sakit yang Wajib Anda Pahami
Jaga Kebersihan Fasilitas Medis Anda dengan Profesional Bersama SOS
Pastikan proses pembersihan ruang isolasi di fasilitas kesehatan Anda dilakukan sesuai standar medis dan K3 dengan dukungan tenaga ahli dari outsourcing cleaning service Jakarta.
Tim profesional SOS siap membantu menjaga kebersihan, keamanan, dan efisiensi operasional fasilitas medis Anda.
Apa yang Anda dapatkan:
-
Petugas bersertifikasi dengan pelatihan khusus pengendalian infeksi.
-
Penggunaan disinfektan medis dan APD sesuai standar rumah sakit.
-
Pengawasan ketat untuk menjamin hasil pembersihan steril dan konsisten.
Hubungi tim SOS sekarang untuk mendapatkan solusi kebersihan fasilitas kesehatan yang aman, profesional, dan tepercaya.