7 Faktor yang Mempengaruhi Retensi Karyawan

faktor yang mempengaruhi retensi karyawan

Faktor yang mempengaruhi retensi karyawan perlu dipahami dengan sebaik mungkin agar perusahaan bisa menjaga talenta terbaik tetap bertahan. Jika karyawan merasa dihargai dan didukung, karyawan cenderung betah dan loyal. Sebaliknya, kurangnya perhatian bisa membuat karyawan pergi dan menyebabkan turnover yang tinggi. Yuk, kenali faktor-faktor utamanya di bawah ini!

7 Faktor yang Mempengaruhi Retensi Karyawan

Untuk membangun retensi karyawan yang kuat, Anda harus memahami apa saja penyebab seseorang memilih bertahan atau keluar dari pekerjaannya. Berikut faktor yang mempengaruhi retensi karyawan yang perlu Anda perhatikan:

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan faktor mendasar yang sangat mempengaruhi keputusan karyawan untuk bertahan. Jika karyawan merasa nyaman dengan tugas, lingkungan kerja, dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja, maka peluang untuk tetap bertahan akan makin besar. Kepuasan ini mencakup hal-hal kecil seperti kejelasan tanggung jawab, dukungan dari atasan, hingga suasana kerja yang mendukung.

2. Gaji dan Tunjangan yang Layak

Gaji masih menjadi alasan utama mengapa karyawan bertahan atau keluar dari suatu pekerjaan. Karyawan akan cenderung loyal jika merasa upah yang diterima sebanding dengan beban kerja. Selain gaji pokok, tunjangan seperti asuransi, uang makan, transportasi, hingga bonus tahunan juga menjadi pertimbangan besar dalam retensi.

Baca Juga: 6 Strategi Penilaian Kinerja Karyawan yang Tepat

3. Kesempatan untuk Berkembang

Setiap karyawan ingin merasa memiliki masa depan di perusahaan tempat bekerja. Kesempatan promosi, pelatihan berkala, serta akses terhadap pengembangan keterampilan merupakan daya tarik yang sangat besar. Ketika perusahaan menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan karyawan, maka loyalitas pun ikut meningkat.

4. Budaya Perusahaan yang Sehat

Lingkungan kerja yang sehat, terbuka, dan mendukung keragaman akan membuat karyawan merasa dihargai. Budaya perusahaan yang positif akan menciptakan rasa memiliki, yang sangat penting untuk retensi. Konflik yang minim, komunikasi yang jujur, serta apresiasi terhadap perbedaan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan budaya ini.

5. Keseimbangan Hidup dan Kerja

Jam kerja yang fleksibel, cuti yang memadai, dan pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan pribadi karyawan sangat berpengaruh terhadap retensi. Jika karyawan merasa kehidupannya tidak terganggu karena pekerjaan, maka kemungkinan besar karyawan akan tetap setia pada perusahaan.

6. Hubungan dengan Atasan Langsung

Banyak karyawan tidak meninggalkan perusahaan, tetapi meninggalkan atasannya. Gaya kepemimpinan yang otoriter, tidak adil, atau tidak komunikatif dapat menjadi penyebab utama turnover tinggi. Sebaliknya, pemimpin yang bijak dan suportif dapat meningkatkan kenyamanan dan loyalitas timnya.

7. Pengakuan dan Apresiasi

Karyawan ingin merasa dihargai atas kontribusinya. Bentuk penghargaan tidak harus selalu material, dapat juga berupa ucapan terima kasih, pujian di depan tim, atau penghargaan khusus. Apresiasi ini meningkatkan rasa bangga terhadap pekerjaan dan memperkuat keinginan untuk terus berkontribusi.

Berikut data pendukung mengenai faktor yang mempengaruhi retensi karyawan yang dirangkum dari McKinsey:

Faktor Retensi

Dampak Kuantitatif

Fleksibilitas kerja

58% menganggap penting fleksibilitas kerja dan menghasilkan 2.6 kali kebahagiaan

Pengembangan karier

70% karyawan akan pindah jika tidak ada kesempatan pengembangan karyawan

Pengakuan dan apresiasi

31% pengurangan turnover

Kultur sehat

3.2 kali retensi karyawan

Manajemen yang baik

70% keterlibatan dipengaruhi manajer

Salary & benefits

69% keluar karena gaji dan 53% alasan utama

Apa Saja Penyebab Turnover Karyawan?

Karyawan biasanya keluar karena ketidakpuasan yang meningkat akibat berbagai faktor internal maupun eksternal. Banyak dari penyebab ini sebenarnya dapat dicegah jika manajemen proaktif. Berikut sebab paling umum berdasarkan Academy to Innovate HR (AIHR):

1. Kurangnya Peluang Pengembangan & Karier

Sebanyak ≥ 74 % Millennials & Gen‑Z bersedia pindah jika tidak ada jalur pengembangan keterampilan yang jelas.

2. Manajemen atau Pemimpin yang Buruk

Sekitar 70 % variasi keterlibatan karyawan dipengaruhi gaya manajerial, dan banyak karyawan meninggalkan perusahaan karena atasan yang buruk .

3. Komunikasi yang Tidak Proaktif dari Manajer

42 % karyawan yang resign mengatakan manajer seharusnya bisa mencegahnya; 45 % menyatakan bahwa tidak ada diskusi tentang kepuasan atau masa depan sebelum pergi .

4. Kompensasi tidak kompetitif

60 % karyawan menyebut gaji sebagai alasan utama resign, ditambah 44 % karena kurangnya apresiasi.

5. Burnout & Beban Kerja Berlebihan

Stres pekerjaan tinggi meningkatkan risiko turnover; faktor seperti stres kronis, overload, kurang sumber daya, dan kurang dukungan menjadi pemicu utama.

6. Lingkungan Kerja Toksik atau Bullying

Bullying meningkatkan niat keluar: bahkan 60 % pekerja mengaku pernah ingin keluar karena:

  • Pengalaman negatif

  • Bullying signifikan terkait stres

  • Absensi

  • Turnover

7. Ketidakamanan pekerjaan & PHK

37 % karyawan khawatir tentang keamanan kerja. Karyawan yang mengalami PHK baru-baru ini 65 % lebih mungkin mencari pekerjaan baru, dan 71 % dari karyawan yang khawatir merencanakan cari kerja dalam 3 bulan ke depan.

 

Cara Meningkatkan Retensi Karyawan

Setelah memahami faktor yang mempengaruhi retensi karyawan, langkah selanjutnya yaitu membuat kebijakan nyata untuk mempertahankannya. Berikut beberapa cara yang dapat Anda terapkan:

1. Bangun Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang terbuka dan dua arah membuat karyawan merasa didengar. Sediakan waktu untuk feedback rutin, baik secara formal maupun informal. Ketika karyawan merasa suaranya dihargai, maka karyawan akan  lebih betah bekerja.

2. Tawarkan Program Pengembangan Karyawan

Berikan pelatihan, seminar, atau workshop yang relevan dengan bidang kerja karyawan. Dengan begitu, karyawan merasa perusahaan turut berinvestasi dalam pengembangan pribadi dan profesional, bukan hanya menuntut hasil.

3. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Ruang kerja yang nyaman, budaya kerja yang positif, dan hubungan yang harmonis antar anggota tim sangat penting. Hal-hal seperti kegiatan bersama, fasilitas istirahat yang memadai, atau fleksibilitas kerja dapat menjadi daya tarik utama.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan dengan Efektif

4. Evaluasi dan Tingkatkan Kebijakan Kompensasi

Lakukan riset terhadap standar gaji di industri dan sesuaikan dengan kondisi internal perusahaan. Jangan lupa untuk memberikan penghargaan berbasis kinerja secara berkala agar karyawan merasa usahanya dihargai.

5. Perhatikan Keseimbangan Kehidupan Karyawan

Sediakan cuti yang cukup, izinkan kerja dari rumah saat dibutuhkan, dan dorong gaya hidup sehat. Ketika karyawan merasa tidak dikorbankan oleh pekerjaan, maka loyalitas dan semangat kerja karyawan akan meningkat dengan sendirinya.

Membangun retensi karyawan yang kuat merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi retensi karyawan, Anda dapat membuat kebijakan yang lebih manusiawi dan efektif. Makin banyak upaya yang dilakukan untuk menjaga karyawan, makin besar pula kemungkinan karyawan akan tetap setia dan berkembang bersama perusahaan Anda.

Mengelola karyawan secara strategis memang membutuhkan waktu, pengalaman, dan sumber daya yang tidak sedikit. Untuk itu, Anda dapat bekerja sama dengan SOS sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja.

Dengan layanan yang terintegrasi dan dukungan manajemen profesional, SOS siap membantu Anda mengelola karyawan secara lebih efisien, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis inti tanpa harus terbebani oleh proses rekrutmen dan pengelolaan tenaga kerja.

Percayakan Kebutuhan Tenaga Kerja Anda kepada SOS!

SOS adalah Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja yang telah berpengalaman menangani kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor. Kami menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan siap pakai, mulai dari staf administrasi, petugas keamanan, hingga tenaga operasional lainnya.

Setiap solusi yang kami tawarkan dirancang secara terintegrasi untuk membantu meningkatkan efisiensi serta produktivitas perusahaan Anda. Dengan pendekatan yang fleksibel dan berbasis kebutuhan, kami memastikan perusahaan mendapatkan sumber daya manusia yang tepat dan berkinerja tinggi.

Tim kami terdiri dari personel profesional yang memahami tantangan spesifik di masing-masing sektor. Itulah mengapa banyak perusahaan mempercayakan Jasa Outsourcing kepada SOS sebagai mitra strategis.

Konsultasikan kebutuhan tenaga kerja perusahaan Anda sekarang juga dengan menghubungi SOS melalui WhatsApp!

Berita Lainnya